Kamis, 04 Juni 2015

Hasil UN 2015MA Ma'arif NU Cimanggu

UN 2015 dan Hasilnya di MA Ma'arif NU Cimanggu

MA Ma'arif NU Cimanggu tahun ajaran 2014-2015 ini meluluskan 100% anak didik yang berjumlah 20 siswa siswi. Pelaksanaan dalam satu ruang kelas dan pengawas dari luar sekolah cukup 2 orang saja. Sederhana ruangannya namun cukup aman dan nyaman untuk melaksanakan UN tahun 2015 ini. Rapat Madrasah sesuai prosedur kelulusan setiap tahunnya, selalu mengawali pengumuman hasil UN. Begitu pula yang dilaksanakan tahun ini. 

Hiruk pikuk yang terjadi di lingkungan Madrasah Aliyah tidak menjadi kendala untuk sukses dalan Ujian Nasional 2015. Kepala UPT Disdikpora Kec. Cimanggu, Drs Darsito, MM dan Camat Cimanggu, Drs. Rochman, S.Sos juga melakukan kunjungan ke MA ini saat pelaksanaan UN. Mereka menemui Kepala Madrasah, Fatkhurrokhman, M.Pd.I. Kunjungan ini memberikan semangat lebih kepada segenap penyelenggara UN dan para pesertanya yang hanya berjumlah 20 anak. Tidak dipungkiri, jika suasana batin pelaksanaan UN tahun ini dirasakan 'lebih tenang' daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mungkin karena Kemendiknas dengan BSNP-nya memberikan 'ketentuan UN' yang berbeda dengan ketentuan UN sebelumnya.

Tahun ini Kemendiknas memutuskan bahwa UN 'bukan penentu lulus/tidak lulus', tapi menjadi penentu 'kategori hasil UN' yang menjadi kriteria sempurna, sangat baik, baik, cukup, tidak cukup dan kurang. Kabarnya, jika hasil UN mendapatkan kategori 'tidak cukup' maka tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bisa dikatakan, UN tahun ini akan lulus semua, hanya hasil kelulusannya akan menjadi tolak ukur, apakah bisa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, apa tidak.

Jika direnungi, sepertinya kriteria UN sebagai 'Penentu Kelulusan' atau 'Bukan Penentu Ke;ulusan' masih tetap 'sama'. Ini jika dilihat prospek ke depannya. Artinya, dengan kategori 'tidak cukup', jelas siswa tidak akan diterima di perguruan tinggi jika melanjutkan ke perkuliahan. Begitu pula 'pastinya' dengan yang tidak lulus, atau lulus tetapi dengan 'nilai yang pas-pasan, apalagi kurang.

Rupanya pemerintah melalui Kemendiknas betul-betul berupaya keras untuk meningkatkan layanan pendidikan bagi masyarakatnya, terutama dengan adanya UN. UN jangan menjadi penyebab stress dan momok bagi para peserta didiknya. Sangat banyak media-media massa yang mengabarkan betapa seorang siswa mengalami stress dan depresi berat karena 'tidak lulus UN'. Tidak jarang ada berita meninggalnya seorang siswa dengan gantung diri atau bunuh diri dikarenakan 'gagal dalam UN'.

Aspek lain dengan dijadikannya UN 'bukan penentu' kelulusan adalah bahwa hasil UN murni menjadi 'kebijakan dan keputusan' tiap-tiap sekolah/madrasah penyelenggara. Baik buruknya hasil UN ditentukan oleh Sekolah/Madrasah. Jadi pihak pemerintah hanya menjadi 'facilitator of decision maker' dari sekolah/madrasah penyelenggara lewat scanning lembar jawab UN yang kemudian dikategorikan menjadi sempurna, sangat baik, baik, cukup, tidak cukup dan kurang.

Plus minus tiap-tiap penyelenggaraan UN akan tetap ada di mana pun dan kapan pun. Dinamika kependidikan berjalan terus dan terus. Tiap ada Kabinet baru dengan Menteri Kemendiknas yang baru, maka 'kurikulum' pun 'menjadi baru'. Inilah yang menjadi pemeo di tengah masyarakat. Para pelaksana kependidikan seperti Kepala Sekolah/Madarash, Guru, Staf TU dan elemen-elemen kependidikan lainnya 'dibuat sibuk' setiap ada pergatian Menterinya.

MA Ma'arif NU Cimanggu, sejak didirikan pada tahun 2005, dan sejak menghasilkan kelulusan angkatan pertama hingga saat ini, 'belum pernah' ada siswa yang tertinggal atau tidak lulus kecuali hanya sekali. Jika tidak salah, kelulusan angkatan 2012/2013 ada satu siswi yang 'terpaksa' ketinggalan alias tidak lulus. Hanya ini, yang lainnya lulus 100%. 

Demikian sekilas hasil UN 2015 dari MA Ma'arif NU Cimanggu.